MEMBANGUN MASA DEPAN PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN PROFESIONALISME GURU
Jamal Passalowongi, S.Pd.,M.Pd.
(SMA Negeri 6 Barru)
Disajikan pada Seminar Internasional Agupena Kab. Barru 27-28 April 2019
di Islamic Center Kabupaten Barru
Pendahuluan
Siapa di dunia ini tidak mengenal
guru, saat manusia menunjuk satu pekerjaan mulia, maka guru pasti menempati
peringkat pertama, guru dalam pengertian pendidik, pengajar, dan pemberi
petunjuk adalah pekerjaan primordial yang sudah dikenal manusia sejak zaman
manusia pandai mengukir di atas batu dan merajut pakaian dari kulit buruannya.
Tidak ada yang mengetahui kapan pelembagaan guru dalam suatu bentuk profesi, tapi
yang pasti sejarah kehidupan ini dibangun dari para pendidik, yang mengajarkan
pasal-pasal kehidupan, etika, moralitas dan kemampuan bertahan hidup.
Ketergantungan kehidupan dalam
pendidikan secara menyeluruh, akan membutuhkan guru-guru yang menjadikan profesinya
sebagai bagian dari dirinya. Dalam pengertian, mereka yang kemudian menjadikan
guru sebagai pilihan dalam menjalani kehidupan ini, harus memiliki integritas
sebagai guru yang memang betul-betul orang yang digugu, dan ditiru dalam setiap
tindakannya.
Tugas berat yang diemban seorang guru
merupakan kewajiban yang melekat secara filosofis pada diri seorang guru, hal
inilah yang menuntut pengembangan diri untuk peningkatan kualitas dan
profesionalisme seorang guru. Tututan ini sejalan dengan perkembangan dunia
yang semakin kompleks dan maju. Seorang guru tahun 1980-an, memiliki tuntutan
yang berbeda pada sikap profesionalnya ditahun-tahun 2000-an, apalagi seorang
guru pada abad pertengahan baik di Eropa, atau dinegara-negara koloni para
tiranis, guru berada pada tuntutan berbeda yang menyesuaikan diri pada konteks
keberadaannya.
Dunia telah semakin maju dan
berkembang, tahun 2000-an telah ditandai bukan hanya oleh ledakan
industrialisasi yang semakin merajalela, tetapi juga oleh menyempitnya dunia
dalam kotak-kotak kecil berukuran 15 – 20 cm yang ada di kantor, di rumah, dan
disetiap sudut kota dapat dijumpai secara massif, ya.. komputer dan internet menandai ledakan besar di abad ke-21.
Paradigma guru masa depan menjadi hal
yang pasti dalam sistem pendidikan negara manapun tak terkecuali di Indonesia.
Menemukan formulasi dan bentuknya pada abad sekarang ini adalah hal mutlak yang
harus dilakukan, dengan demikian pertanyaan besar yang harus diajukan adalah
apakah profesionalisme guru mampu menjadi salah satu pilar kekuatan pendidikan
Indonesia di masa depan dengan semua tantangannya.
Pertanyaan ini akan dijawab dengan
terlebih dahulu menjelaskan karakteristik masyarakat modern dan tantangan
pendidikan saat ini kemudian bagaimana kebijakan pendidikan untuk masyarakat
sekolah yang di dalammya adalah bagaimana menciptakan guru profesional untuk
menjadi pilar dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
Tantangan pendidikan di dunia modern
Melihat
konteks dunia modern yang serba kompleks, dunia pendidikan di Indonesia “tidak
boleh tinggal diam”. Sistem pendidikan nasional (sisdiknas) harus mengadpatasi
dan mempersiapkan terobosan-terobosan baru dalam mengatasi kecepatan informasi
dan perkembangan dunia modern yang begitu cepat ini. Sehingga tantangan pendidikan
di Indonesia dalam konteks modernisiasi adalah menumbuhkan ciri-ciri
modernitas pada masyarakat Indonesia dengan tetap menjaga jatidiri
ke-Indonesia-an. Dan Mencegah bangsa Indonesia menjadi korban dari modernitas
bangsa lain dalam globalisasi.
Dengan tantangan yang besar ini maka
Sistem pndidikan kita sudah harus melepaskan kekakuannya dalam melakukan upaya
perubahan menyeluruh dan mendasar, bukan hanya melakukan upaya tambal sulam,
disinilah pentingnya reformasi pendidikan kembali dipertegas sehingga bangsa
Indonesia tidak akan menjadi korban modernitas bangsa lain, bangsa Indonesia
tidak akan bisa berkontribusi dalam kemajuan bangsa-bangsa, bahkan mungkin
hanya akan menjadi beban bagi bangsa lain.
Guru sebagai penopang sekaligus unsur
utama dalam pendidikan kita (sisdiknas) menjadi bagian yang harus menjadi
perhatian pemerintah selaku pengembang amanah untuk realisasi undangng-undang
sisitem pendidikan nasional agar tujuan nasional pendidikan dalam mengahadapi
dunia modern bisa tercapai.
Perubahan-perubahan
yang diperlukan pada unsur masyarakat sekolah.
Pada
bagian ini akan dijelaskan kepentingan masyarakat sekolah dalam mengup-date cara pandang terhadap dunia
persekolahan sebagai dasar dari pembentukan watak generasi bangsa ini.
Masyarakat, guru, dan pemerintah yang memiliki tanggung jawab pendidikan harus
melakukan :
n Perubahan
cara pandang
-
Siswa bukanlah gelas kosong tetapi bibit-bibit
unggul yang beraneka ragam
-
Sekolah bukanlah pabrik, tetapi sebuah
komunitas
-
Setiap kecerdasan penting, dan perlu
dikembangkan sebaik mungkin.
-
Pendidikan di sekolah tidak hanya kegiatan pengalihan pengetahuan
tetapi juga seluruh suasana, proses, ketauladan, yang mempengaruhi secara langsung atau tidak
langsung perkembangan potensi insani seseorang.
n Perubahan
suasana belajar
-
Suasana formal mekanistik menjadi suasana
lebih informal, hangat dan menggembirakan.
-
Suasana yang cenderung menghukum menjadi
suasana yang apresiatif
-
Suasana yang eksklusif dan homogen, menjadi suasana yang inklusif dan heterogen
n Perubahan
proses belajar
-
Proses belajar yang berpusat pada pengajar,
menjadi lebih berpusat pada siswa.
-
Proses belajar yang individual menjadi proses
belajar individual dan belajar dalam team secara seimbang.
-
Proses belajar yang mekanistik menjadi proses
belajar yang menggugah, memberi inspirasi
-
Proses belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan, tetapi juga
mencerahkan atau mengembangkan kesadaranbaru, membangun keyakinan dan
mengembangkan sikap.
n Perubahan
pendekatan
-
Proses belajar tidak hanya melalui pemahaman,
penghafalan, dan analisis namun juga melalui observasi, imajinasi, eksplorasi
dan refleksi.
-
Proses belajar tidak hanya menekankan pada
materi pelajaran, tetapi juga proses yang menekankan ‘belajar bagaimana
belajar’
-
Proses belajar yang mengisolasi satu kecerdasan
dari kecerdasan lain menjadi proses belajar yang mengembangkan semua kecerdasan
secara simultan.
n Parubahan
materi
-
Materi yang ditampilkan harus integral dan
tersistematis dalam tujuan pendidikan
-
Materi yang kompleks dan memiliki kepakaan
zaman
-
Materi yang sifatnya aplikatif dan mengarahkan
prinsip-prinsip moralitas dan agama sebagai titik tumpunya
-
Materi yang mampu menajamkan siswa/pelajar
pada peningkatan seluruh kemampuan IQ (Intelectual
Quaetion), EQ (Emotional Quaetion),
dan SQ (Spiritual Quaetion)-nya
n Perubahan
peran kepala sekolah dan guru
-
Kepala sekolah dan guru sebagai pemimpin
transformasional.
-
Kepala sekolah dan guru sebagai pembangun
komunitas
-
Kepala sekolah dan guru sebagai pembelajar
prima.
Kita sangat berharap perubahan pada
aspek-aspek di atas mampu memberikan titik terang pada dunia pendidikan kita,
sehingga melakukkan modernisasi melalui pendidikan adalah proses pembangunan
jiwa manusia, masyarakat dan jiwa bangsa yang kita integrasikan dalam jiwa
peserta didik lewat peningkatan kulaitas guru, keikut sertaan masyarakat, dan
kebijakan politik pendidikan dari pemerintah.
Kesimpulan
Mencermati peran pemerintah dalam
mengelola sistem pendidikan nasional, dalam sejarah pendidikan di Indonesia,
sudah menjadi rahasia umum bahwa kebijakan pendidikan kita masih terbelakang
dibanding negara-negara berkembang lainnya, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor; yang Pertama, kebijakan
pendidikan dibangun berdasarkan orientasi politik dan ekonomi, pendidikan
menjadi sub dalam sistem pemerintahan kita. Kedua, kebijakan pendidikan hanya diorientasikan pada pengisian dan
penyiapan lapangan kerja untuk memenuhi target pembangunan ekonomi. Ketiga, menciptakan guru profesional
yang siap bersaing untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia lewat
pendidikan.
Oleh karena itu, seharusnya pendidikan
harus bebas dari orientasi politik dan ekonomi. Kurikulum yang berganti dan
jatuh bangun dan seperti “uji coba” menjadikan pendidikan menjadi konsumsi
politik, dan pemerintah dalam menyiapkan pendidikan tidak boleh berorientasi
lapangan kerja, tetapi pendidikan dikuatkan untuk mencerdaskan anak bangsa
menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.
Hal yang paling penting untuk
keunggulan pendidikan Indonesia di masa yang akan datang adalah pengelolaan
profesionalisme guru. Guru menjadi tulang punggung pendidikan, bila guru tidak
dibenahi maka masalah pendidika di Indonesia jelas akan mengalami hambatan.
Oleh karena itu, untuk menantang masa depan yang kompleks penyiapan guru hrus
menjadi prioritas utama.
Masalah pendidikan adalah masalah
utama dan selalu bersifat krusial untuk dibahas, hal ini karena pendidikan
adalah struktur dalam dalam sebuah bangsa, bangsa yang besar adalah bangsa yang tumbuh dari model
pendidikan yang baik. Oleh karena itu, agar pendidikan ini menjadi pendidikan
yang dapat membawa bangsa ini melaju dalam gelombang modernisasi masa depan.
Sehingga apabila pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap kemajuan
pendidikan dan sumber daya manusia masa depan maka pemerintah harus menjadikan
pendidikan sebagai prioritas utama dibanding masalah lainnya.
Daftar
Bacaan
Dryden, Gordon
dan Jeannete V. 2002. Sekolah Masa Depan.Bandung:
KAIFA
Toffler, Alvin. 2002. Menciptakan Perdaban Baru.Yogyakarta: IKON
Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen
Program Unggulan Dirjen PMPTK Depdiknas RI
Tahun 2007
Leave a Comment